Click here for Myspace Layouts

Selasa, 04 Oktober 2016

COMPLEX_SIMPLE_NOTHING

10 Februari 2011 tepat satu hari setelah hari ulangtahunku, aku diberi tahu oleh mr.M bahwa saya lolos seleksi penerimaan guru baru di tempat E. Lolos seleksi Penerimaan guru baru yang tanpa saya harus melamarnya. Aneh memang tapi seperti itulah ceritanya. Entah apa yang dipertimbangkan oleh para commentator pada saat itu sehingga mereka mau memberikan kepada saya kesempatan untuk bergabung dengan mereka. Daya pesona apa juga yang saya perlihatkan pada waktu itu sehingga mereka bisa terpikat dengan gaya mengajar saya. Hah, saya hanya mampu mengingat bahwa saya menyampaikan semua materi yang diujikan dengan sangat tulus tanpa ada rasa ingin dipuji, dikagumi, atau yang lainnya. Saya hanya ingin membuat mereka yang nanti belajar dengan saya menjadi puas dengan apa yang telah saya berikan. Haha, mungkin pada saat itu puas menjadi parameter utama saya sedangkan urusan mereka paham atau tidak itu bonus. Simple saja cara berfikir saya waktu itu.

Saya tidak ada beban karena saya tidak menanam harapan yang besar kepada mereka cukup kepuasan yang dapat diukur dengan mereka betah dikelas saya. Saya ajak mereka main dikelas, sharing mimpi, atau hanya sekedar dengerin curhatan orang. Lagi lagi urusan paham adalah nomor kesekian dari daftar catatan saya yang penting mereka puas dan masih mau datang ke kelas saya.

Sampai pada akhir parameter itu berubah. Mungkin tidak cukup hanya sekedar puas tapi ingin lebih dari puas yaitu berkesan. Berkesan itu gabungan dari memuaskan dan memahamkan. Jadi ceritanya saya punya tugas baru untuk memahamkan. Metode mengajar selalu dirubah sesuai dengan gaya mereka (red: Murid ), dari materi yang serampangan menjadi sistematis, metode mengajar yang complex menjadi simple, sampai pada titik akhir yang simple menjadi nothing.

Simple menjadi nothing. Aku dihadapkan pada permasalahan tersebut complex_simple_nothing, bertahun tahun saya mencari cari metode yang gampang yang efisien untuk mereka agar mereka lebih paham kenapa berakhir pada kata nothing. Dan aku mulai berfikir. Apa memang benar bahwa jika pada awalnya diberikan kemudahan maka akan berakhir nothing.
Ujung ujungnya sekarang saya bingung sendiri. Kok bisa simple jadi nothing. Putus asa. Saya mulai kehilangan arah apa yang membuat saya harus bertahan dalam sistem ini. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya ciptakan lagi. Karena buat saya sudah menjadi nothing. Saya tidak tahu apa yang harus saya berikan kepada mereka. Atau mungkin saya juga sudah menjadi nothing bagi mereka. Seperti pelajaran yang saya ajarkan yang sudah menjadi nothing.

Tidak ada komentar: