Click here for Myspace Layouts

Kamis, 13 November 2008

Narsis termasuk penyakit GILA

APAKAH NARSISISME?
(PDSM/Buku petunjuk Statistik dan Diagnosa dari Penyakit Jiwa) memberi definisi dari narcissistic personality disorder (ND/Penyakit kepribadian Narsisistik) sebagai “sebuah pola penyebaran perasaan hebat (dalam khayalan atau tingkah laku), kebutuhan utk dikagumi atau dipuja-puja dan kurangnya empati, biasanya dimulai dari awal masa dewasa dan ada dalam konteks bermacam-macam.” (reference 80, p. 61). Terjemahan bebasnya, seorang narsisistik adalah ciri khas seseorang yang secara obsesif mencari-cari kepuasan, dominasi dan ambisi diri secara berlebihan. Mereka cenderung melebih-lebihkan kemampuan mereka, bakat mereka dan prestasi-prestasi mereka.

Seorang narsisis adalah seorang pembohong yang alami dan patologis. Mereka akan memandangmu tajam-tajam, bersumpah dalam nama tuhan dan mengatakan kebohongan terbesar yang pernah kau dengar. Mereka akan bilang tidak akan melakukan hal itu, sementara yang sebenarnya adalah mereka merencanakan utk melakukan hal yang dia bilang tidak akan mereka lakukan itu.

Edisi ketiga dan keempat dari Diagnostic and Statistic Manual (DSM) tahun 1980 dan 1994 dan European ICD-10 menjelaskan NPD dalam bahasa yang identik: Sebuah pola penyebaran perasaan hebat (dalam khayalan atau tingkah laku), kebutuhan utk dikagumi atau dipuja-puja dan kurangnya empati, biasanya dimulai dari awal masa dewasa dan ada dalam konteks bermacam-macam. Lima (atau lebih) kriteria berikut harus ada pd seorang narsistik:

1. Merasa hebat dan penting (misal, membesar-besarkan prestasi dan bakat hingga terdengar mustahil/bohong, menuntut dikenali sebagai seorang yang superior/lebih tinggi meski tanpa prestasi yang pantas).
2. Terobsesi oleh fantasi-fantasi sukses yang tidak ada batasnya, ketenaran, kekuatan menakutkan atau maha, kepintaran yang tak ada tandingannya (narsisis cerebral), keindahan tubuh atau kemampuan seks (narsisis somatic) atau cinta/birahi yang menuntuk penaklukan, kekal dan ideal.
3. Benar-benar merasa yakin bahwa dia itu unik dan spesial, hanya dapat dimengerti oleh, hanya mesti diperlakukan dengan, atau dihubung-hubungkan dengan, orang (atau institusi) lain yang juga special, unik atau punya status tinggi.
4. Membutuhkan utk dikagumi dengan berlebihan, dipuja-puja, diperhatikan dan diiyakan, jika tidak, ia berharap utk ditakuti dan dikenal karena kejahatannya (narsisis supply).
5. Merasa berhak. Mengharap utk diprioritaskan dalam hal perlakuan baik dan spesial atau tidak masuk akal. Menuntut dipenuhi secara otomatis dan benar-benar sesuai dengan harapannya.
6. Sangat memanfaatkan hubungan antar manusia, yakni, memperalat orang lain utk mencapai tujuan-tujuannya.
7. Tidak punya empati. Tak mampu atau tak rela utk mengenali atau mengakui perasaan-perasaan dan kebutuhan-kebutuhan orang lain.
8. Terus menerus cemburu (iri) terhadap orang lain atau percaya bahwa orang lain mempunyai perasaan cemburu (iri hati) yang sama terhadapnya.
9. Sangat arogan, kelakuan atau sikap sombongnya digabung dengan kemurkaan jika merasa frustasi, ditentang atau dilawan
PESAN/ALASAN SANG NARSISIS
Orang narsisis tahu bahwa mengiklankan diri mereka secara langsung akan terlihat sebagai hal yang menjijikan dan akan ditolak. Makanya, dia menyajikan diri mereka sebagai orang yang sederhana, sebagai orang yang hampir tidak menonjolkan diri, orang yang melayani Tuhan, kemanusiaan atau alasan, apapun kasusnya. Dibelakang semua kedok ini terdapat sebuah tipu daya yang jelas. Orang narsisis ‘memberkati’ para pengikutnya sebuah ALASAN/PESAN, yang begitu besarnya, begitu agung hingga mereka tidak bisa jadi apa-apa tanpa itu. Melalui muslihat dan manipulasi, pesan ini jadi lebih penting daripada nyawa orang-orang yang akan menjadi para pemercaya. Begitu dicuci otaknya hingga mereka rela mati dan tentu saja, rela membunuh utk itu. Orang narsisis mendorong pengorbanan – semakin banyak, semakin baik. Lalu dia munculkan dirinya sebagai poros dari pesan itu. Pesan-pesan ini berputar-putar disekeliling dia. Adalah dia saja, yang bisa membuatnya terjadi dan yang akan me
mi
Apa Penyebab Narsisisme?
Pertanda dari seorang narsisis adalah berkembangnya penyakit superioritas sebagai respon akan perasaan rendah diri. Hal ini melibatkan pembesar-besaran prestasi seseorang dan merendahkan orang lain yang dianggap ancaman bagi sang narsisis.

Kesalahan asuh orang tua menjadi penyebab terbesar adanya penyakit narsisistik ini dalam seorang anak. Contohnya, orang tua yang serba membolehkan yang memberi pujian berlebih-lebihan pada sang anak, terlalu menurutkan dan memanjakan sang anak, gagal menerapkan disiplin, dan mengidealisasi si anak menjadi faktor-faktornya. Hasilnya, sang narsisis secara umum merasa tidak siap utk masa dewasa, setelah dibesarkan dalam pandangan hidup yang tidak realistik. Sebaliknya, seorang anak yang tidak menerima dukungan dan dorongan yang cukup bisa juga mengidap penyakit narsisistik.mpin para pengikutnya ke Tanah Perjanjian. Pesan kolosal ini tidak dapat hidup tanpa si narsisis. Dia, dg demikian menjadi orang yang paling penting sedunia.

1 komentar:

winda_sweet mengatakan...

kyae nuw tu tanda2 ndx kmu kan...????
ayo....!!!!
kmu gila dunk,,hehehehe
just kidding,key....